Ikan Duyung / Dugong Mamalia Yang Hidup Di Air

Ikan Duyung / Dugong Mamalia Yang Hidup Di Air

Ikan Duyung / Dugong Mamalia Yang Hidup Di Air

Saat kita kecil kita pasti mendengar dongeng tentang putri duyung. Putri duyung yang ada di dalam dongeng merupakan seorang putri cantik yang mempunyai rambut panjang indah terurai namun dia memilki ekor ikan yang cantik. Ya dia menggambarkan sebagai seorang yang setengah manusia dan juga setengah ikan. Tetapi sayangnya dia hanya hidup di dalam dongeng, di dunia nyata ikan duyung disebut dengan nama dugong. Ikan duyung / dugong merupakan mamalia yang hidup di dalam air tapi benapas dengan bernafas dengan paru-paru dan juga menyusui anak-anaknya.

Kenalan Dengan Duyung / Dugong

Umumnya mamalia ini bisa ditemukan di seluruh pesisir Indonesia. Namun sekarang duyung/dungong termasuk ke dalam salah satu satwa yang langka karena populasi ikan ini terus berkurang. Sehingga akan cukup sulit untuk menemukan keberadaan dugong di perairan laut lepas.

Dugong atau bernama Sea Cow dalam bahasa inggris ini hidup menyebar ke pulau-pulau yang beriklim tropis hingga pulau-pulau beriklim subtropis. Mamalia air yang memiliki kulit yang tebal, keras, dan licin ini lebih menyukai perairan laut yang berair tenang dan dangkal dengan kedalaman sekitar 20 meter yang banyak ditumbuhi lamun.

Ciri-Ciri Duyung / Dugong

Duyung / dugong biasanya memiliki warna kulit abu-abu kebiruan, dan kepalanya bulat dengan mata yang berukuran kecil. Karena mata dugong yang kecil kemampuan penglihatan dugong tidak terlalu baik. Sehingga mereka lebih mengandalkan sistem indera pendengaran mereka yang tajam daripada indera penglihatan mereka. Mereka mempunyai lubang hidung diatas moncong mereka dan rambut-rambut halus di atas bibir mereka. Rambut halus tersebut bermanfaat untuk menjadi alat bantu duyung dalam mencari makanan.

Perilaku Duyung / Dugong

Panjang tubuh dari dugong dewasa bisa mencapai lebih dari 3 meter dan beratnya bisa mencapai 450 kg. Mamalia air ini bisa hidup hingga mencapai usia 70 tahun. Tapi mereka sangat lambat dalam perkembangbiakkan, seekor duyung berkembang biak melahirkan seekor anak duyung dalam jarak waktu 3-7 tahun sekali.
Duyung biasanya melakukan aktfitasnya di malam hari karena mereka termasuk makhluk nocturnal. Pada malam hari duyung akan mencari berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar tumbuhan lain untuk menjadi makanan mereka. Ikan ini biasanya hidup berkelompok dengan 5-10 ekor dan sedikit juga dugong yang hidup menyendiri. Tapi mamalia air satu ini adalah hewan yang bersifat monogami sehingga mereka akan setia dengan pasangannya.

Walaupun ikan duyung / dugong adalah mamalia yang hidup di air tetapi mereka bukan ikan sejati loh. Jika kalian mau tahu lebih banyak tentang ikan-ikan dan kehidupan di laut kalian bisa baca di website http://duniaikan.web.id/

Kenali 5 Penyebab Ikan Arwana Cepat Mati

5 Penyebab Ikan Arwana Cepat Mati – Ikan Arwana kamu cepat mati? nah di sini kita akan membahas penyebab Kenapa ikan kesayanganmu bisa cepat mati.

5 Penyebab Ikan Arwana Cepat Mati

Ikan arwana merupakah jenis ikan yang masih menjadi pusat perhatian di dalam aquarium sampai saat kini, ikan ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu tubuh yang besar, sisik seperti naga dan kumis kecil di dagu yang membuat semua orang akan terpana jika melihatnya, dari segi harga arwana memiliki kuantitas harga yang sangat membuat orang-orang tercengang, karena harga termurah ikan ini bukan ratusan ribu melainkan harga minimal nya mulai dari 2 juta sampai yang termahal adalah 2 miliar.

Di antara ragam jenis ikan arwana ini tak luput jika ikan yang satu ini harus extra dalam hal perawatan nya, karena jika salah dalam merawatnya menjadi hal yang sangat fatal nih, bisa-bisa ikan hasil tabungan kamu ini cepat mati.

Berbicara tentang ikan Arwana, apakah kamu sudah pernah memeliharanya? jika belum, dunia ikan akan membahas 5 penyebab ikan arwana Cepat mati, supaya kamu menambah wawasan dalam memlihara ikan jenis arwana yang satu ini.

Inilah Penyebab Ikan Arwana Cepat Mati

Berikut ini perlu kamu ketahui agar bisa mengantisipasi kematian saat memelihara ikan arwana :

  1. Stres yang tinggi

Faktor kematian yang sangat sering terjadi adalah karena ikan ini mudah stres yang sangat tinggi, stres biasanya terjadi pada arwana yang baru saja dipindahkan ke akuarium atau karena hal lainnya. Oleh karena itu, untuk menempatkan ikan ke aquarium tidak boleh asal menggunakan tangan kosong atau serokan, hal yang tepat untuk memindahkan ikan ini adalah buka penutup wadah ikan lalu miringkan ke kolam hingga ikan bisa berpindah tempat ke akuarium dengan sendirinya.

2. Makanan yang bermasalah

Penyebab selanjutnya adalah tentang makanan yang bermasalah, jika tidak hati-hati dalam memilih makanan bisa saja makanan itu beracun loh, apalagi kalo sering telat memberi makan, semakin lama ikan arwana akan kurus dan besar kemungkinan akan cepat mati, sebaiknya kamu harus memberi makan 1 kali sehari contoh seperti ikan kecil, ulat hongkong atau udang.

Jika ikan arwana sudah bosan atau tidak nafsu makan lagi kamu harus mengganti pola makan nya agar lebih teratur lagi.

3. Terserang Penyakit

Mungkin kamu ingin memiliki Ikan arwana yang sehat dan indah untuk di pandangi, berati harus extra menjaga kesehatan ikan ini.

Jika terlihat adanya perubahan pada ikan arwana seperti kurus, malas berenang atau sering berdiam diri pada dasar aquarium berati ikan tersebut sedang terkena jamur Saproglenia sp. Biasa nya jamur ini di sebabkan oleh Suhu air yang terlalu rendah, aquarium yang kotor dan tidak ada sirkulasi air.

jika faktor ini di biarkan maka akan berdampak ke ikan kamu, gak mau kan ikan kamu di gerogoti oleh jamur Saproglenia sp ini. Oleh karena itu, daftar sbobet kondisi air harus sering di jaga kebersihannya. Air perlu diganti secara teratur, bersihkan pakan yang tidak termakan dan kotoran yang ada, serta suhu air harus tetap dijaga pada kisaran 20—29°C. Ketika arwana terkena jamur, kamu dapat memberikan obat sebanyak 2—3 kali hingga luka bekas jamurnya sembuh.

4. Kadar Amonia Yang Meledak

Penyebab yang ke empat yaitu kadar amonia yang meledak. Seperti yang di ketahui amonia di hasil kan oleh hasil kotoran ikan arwana tersebut.

Jika ingin mengurangi kadar amonia yang berada di kolam, Seharusnya harus menggunakan yang namanya top filter sekaligus undergravel filter, tetapi kenyatannya mereka hanya menggunakan top filter saja.

5.Air yang tidak diendapkan

Penyebab ini sering di temui oleh para penghobi baru yang pertama kali dalam membeli ikan Arwana.

Umumnya ikan Arowana yang di pelihara menggunakan air keran atau PDAM. Tentu kita tidak mengetahui tentang kandungan yang ada pada air PDAM tersebut. Maka dari itu sebelum ikan Arowana datang ke rumah kamu, persiapkan dulu air yang di endapkan kurang lebih 2-3 hari. Setelah itu buang bagian bawa air.

Cara ini di harapkan bisa meminimalisir kandungan yang berbahaya pada air PDAM untuk ikan Arwana. Kalau kamu menggunakan air dari sumur biasanya sih akan lebih aman dan bisa langsung di gunakan tanpa di endapkan terlebih dahulu. Tapi kalau kamu menggunakan air sumur dan jaga-jaga ingin tetap mengendapkan nya, maka akan lebih bagus dan terjaga.

Sudah tau kan penyebab-penyebab ikan arwana kesayangan kamu bisa cepat mati. setidak nya kamu harus menjaga dengan hati-hati ya dalam merawat nya. semoga bermanfaat buat kamuu.

Tips Pelihara Ikan Saat Memiliki Anak

Ikan adalah hewan yang tidak bisa seperti kucing atau anjing yang dapat dibawa ke mana-mana dan diajak bermain. Jika dipelihara, maka ikan hanya bisa diam di akuarium mereka. Tapi konsep ini terkadang tidak dimengerti oleh anak-anak, di mana mereka ingin bermain dengan ikan-ikan yang ada di akuarium tersebut.

Nah, untuk kamu yang tetap ingin pelihara ikan dan memiliki anak-anak, tenang saja karena kami memiliki serangkaian tips yang mungkin bisa membantu kamu untuk mengatasi hal ini.

Tips Memelihara Ikan Saat Memiliki Anak

1.Letakkan yang Jauh dari Jangkauan

Biasanya anak yang berusia 2-7 tahun cenderung penasaran dengan apa yang dilihatnya dan mereka ingin menyentuhnya. Jika mereka tidak berhati-hati, maka bisa saja ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti air akuarium tumpah dan akuarium pecah.

Untuk menghindari hal ini, maka kami menyarankan untuk meletakkan ikan jauh agar tidak bisa digapai oleh anak-anak. Atau jika ikan berada di kolam, ada baiknya memberikan batasan yang membuat mereka tidak bisa tercebur ke dalam kolam karena penasaran dengan ikan-ikan yang berenang di dalam kolam.

  1. Berikan Pengertian

 

Saat memelihara ikan, ada baiknya berikan mereka pengertian kalau ikan bukanlah hewan yang bisa diajak bermain-main. Beritahu juga kalau ikan merupakan hewan yang tinggal di air, jika diangkat di udara ia tidak bisa bernafas dan bisa membahayakan ikan.

Anak-anak adalah sosok yang penuh akan kasih sayang, dan biasanya mereka akan menghormati privasi dari ikan dan merawatnya agar tidak terjadi sesuatu padanya.

  1. Mengajak Anak Bantu Pelihara Ikan

Ini adalah salah satu langkah yang paling baik dilakukan untuk mengedukasi anak mengenai ikan. Kita bisa mengajak mereka untuk merawat ikan, ini akan membuat mereka menjadi lebih terikat dengan ikan-ikan yang ada. Mereka juga bisa menjadi memiliki tanggung jawab dengan apa yang terjadi dengan ikan-ikan yang sedang mereka rawat.

Selain itu jika ingin anak-anak lebih memiliki rasa tanggung jawab, ada baiknya berikan mereka jadwal memberikan makan ikan. Setiap hari jadwal memberi makannya berbeda, jadi mereka akan memiliki rasa tanggung jawab yang tertanam di benaknya.

  1. Biarkan Mereka Melihat Dari Luar Akuarium

Ada saatnya orang tua khawatir dengan anak-anak yang terlalu dekat dengan akuarium, karena biasanya mereka bisa melakukan hal yang terduga. Namun, jika anak berkata ia hanya ingin melihat saja, maka tidak ada salahnya untuk membiarkan dia melihat ikan-ikan yang berenang di akuarium.

Ini juga merupakan hal yang baik untuk melatih edukasi mereka terhadap ikan-ikan. Siapa tahu nanti mereka memiliki ketertarikan berlebih kepada ikan kedepannya.

  1. Biarkan Mereka Memilih Ikan yang Diinginkan

Saat memilih ikan untuk dimasukkan ke akuarium, cobalah ajak anak untuk memilih ikan mana yang ingin mereka rawat di dalam akuarium. Hal ini bisa membangun rasa kepemilikan di diri anak, di mana mereka menjadi merasa bertanggung jawab dengan ikan yang mereka pilih tersebut. Nantinya, anak akan terbiasa dan merawat semua ikan yang ada di dalam akuarium dengan baik.

 

Itulah beberapa tips yang bisa kami berikan seputar memelihara ikan ketika memiliki anak. Semoga bisa dipahami dan membuat kamu lebih mudah mengatasi masalah memiliki akuarium ketika memiliki anak di rumah.

Apakah artikel ini membantu? Silahkan berikan alasan di kolom komentar di bawah, ya!