Ikan Air Tawar Ciri Khas Danau Toba

Ikan pora-pora adalah ikan air tawar yang menjadi ciri khas Danau Toba. Ikan jenis ini sebenarnya sudah cukup lama menjadi penghuni Danau Toba. Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rokhmin Dahuri mengemukakan bahwa ikan pora-pora selama sekitar 10 tahun menjadi ikan air tawar yang menjadi ciri khas Danau Toba. Hal itu setelah pada 2003 Ia melepas satu juta bibit ikan pora-pora di salah satu danau terbesar di Indonesia itu.

Umur 3 minggu, ikan pora pora sudah bertelur dan 3 hari sudah menetas. Tak heran ini ikan pora-pora setiap hari hasil tangkapan para nelayan bisa mencapai rata-rata sekitar 300 kg hingga 400 kg dan di pasarkan ke luar kota. Ikan yang dulunya kurang di kenal dan di minati, setiap harinya, bisa berton-ton di tangkap.

Berdasarkan penelitian, ikan pora-pora mengandung Omega-3 yang dapat meningkatkan pertumbuhan anak mulai dari gizi anak, mencerdaskan otak, selain itu meningkatkan Hemoglobin darah. Ikan ini juga sangat baik untuk ibu hamil karena meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI) dan mencegah keropos tulang. Ikan pora-pora mengandung lemak dan kalsium yang lebih tinggi dari ikan tawar atau ikan laut manapun, meski kandungan proteinnya lebih rendah.

Kandungan yang ada di dalam ikan pora pora

Dari penelitian di ketahui hasil protein ikan pora-pora basah 8,03 gr dan ikan kering 40,90 gr, kalsium ikan pora-pora basah 505 mg dan ikan kering 2,5 gr, serta untuk lemak ikan pora-pora basah 3,7 gr dan ikan kering 22,46 gr, maka hasil yang lebih rendah adalah ikan dalam bentuk basah.

Apalagi, kata Rokhmin, harga jual ikan pora-pora relatif murah, terutama  kalau di bandingkan dengan ikan bilih. “Harga ikan bilih bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan ikan pora-pora hanya sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram,” tutur Rokhmin yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Maritim dan Perikanan.

Namun, sejak setahun terakhir hasil tangkapan nelayan berupa  ikan pora-pora di Danau Toba menurun drastis. Akibat kelangkaan ikan pora pora sangat dirasakan para pengusaha yang meraup untung dari ketersediaan ikan pora pora yang melimpah di Danau Toba.

Di tambah lagi tidak adanya upaya pemijahan atau budi daya agar produksi ikan pora pora kembali melimpah lagi seperti dahulu semakin membuat keberadaan ikan pora pora di Danau Toba hanya tinggal menunggu kepunahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>