para ahli terbagi tentang mengapa mamalia raksasa mungkin terdampar ketika para ilmuwan memeriksa sampel untuk mencari petunjuk.simak duniaikan.web.id berita dari berikut ini
Bali, Indonesia
Serangkaian paus terdampar yang tidak biasa telah mengangkat topik di Indonesia, dengan 3 mamalia besar terdampar di Bali sejak awal April.
semuanya berawal ketika bangkai paus Bryde yang membusuk sepanjang 11 meter (36 kaki) ditemukan di pantai di pantai barat daya Bali pada 1 April.
Kemudian, Rabu lalu seekor paus sperma hidup berukuran 18 meter (lima puluh sembilan kaki) ditemukan terdampar di pantai di tenggara. Penduduk setempat berhasil mendorongnya lagi ke laut tetapi beberapa jam kemudian terdampar di pantai lain, di mana ia mati.
Peristiwa terbaru terjadi pada akhir pekan ketika bangkai paus sperma sepanjang 17 meter (56 jari kaki) – spesies laut dalam yang biasanya tidak terdampar – ditemukan di pantai barat daya Bali.
Peristiwa tersebut merupakan bagian dari fenomena yang jauh lebih luas yang telah melihat 21 paus terdampar yang tidak dapat dijelaskan di seluruh Indonesia sejak awal tahun, menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan. Mereka terdiri dari bangkai sebagian paus sperma berukuran 10 meter (32 kaki) yang terdampar di pantai selatan Bali pada 19 Januari dan sisa-sisa paus sperma berukuran sepuluh meter (32 kaki) yang ditemukan mengambang di lepas pantai Kepulauan Kangean, kepulauan kecil 120km (tujuh puluh lima mil) utara Bali, Senin.
Permana Yudiarso yang telah mengkoordinir respon pemerintah untuk kasus mamalia laut terdampar di Bali sejak 2012 menyatakan frekuensi kasus terdampar terakhir di pulau tersebut menjadi luar biasa.
“Tahun lalu, kami mengalami sembilan insiden di Indonesia. umumnya kami mendapat kurang dari 20 setiap 12 bulan. tapi hanya 3 kasus dalam seminggu di Bali – cukup memprihatinkan,” kata Yudiarso, yang merupakan pejabat tertinggi di Bali untuk kontrol bantuan pesisir di Kementerian Perikanan dan Kelautan, kepada Al Jazeera.
Baca Juga:Hati Hati bila bertemu ikan seperti ini
Pemeriksaan sedang dilakukan pada sampel yang diambil dari dua dari tiga paus yang diamati di pulau itu. namun meskipun konsekuensinya diumumkan akhir bulan ini, mereka tidak akan memberikan jawaban pasti untuk serentetan insiden.
beberapa justru mengkampanyekan flora dan fauna menuding plastik. Indonesia adalah sumber polutan plastik laut terbesar kedua setelah China, menurut Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia.
“Polutan plastik, sementara plastik ditemukan di dalam perut ikan paus, dan polutan suara, sementara sonar yang digunakan paus untuk navigasi rusak oleh kebisingan bawah air dan mereka menjadi stres dan berada di laut sendiri, adalah penyebab utama kematian,” kata Femke den Haas, seorang paramedis satwa liar dan salah satu pendiri jaringan Jakarta Animal.